Rabu, 23 Desember 2020

Pesan Untuk Diriku


Duh, nulis judulnya aja udah bikin pengen nangis. 

Untuk diriku, aku cuma ingin bilang kamu hebat, kamu kuat, kamu istimewa.
Tidak banyak orang yang bisa jadi seperti kamu. Tetap mempertahankan mimpi meskipun
keadaan tidak menyanggupi.

Aku tau sekarang kamu sedang sedih, marah, dan kesal karena perkataan orang-orang di sekitarmu yang meremehkanmu.
Aku tau kamu ingin teriak dan mengatakan apa yang sedang kamu rasakan tepat di depan mereka.
Aku tau banyak kata-kata dan kalimat yang mungkin akan terdengar kasar jika kamu ungkapkan sekarang kepada mereka.
Karna aku tau itu, maka aku memilih untuk menyuruhmu diam, tersenyum, dan sesekali berpura-pura tertawa ketika mendengar perkataan menyakitkan dari mereka yang berdalih itu hanya sebatas becanda.

Sabar.
Semua ada masanya. Semua ada waktunya.
Kata "sabar" memang terdengar klise. Namun memang hanya itu kata yang paling tepat untuk setidaknya menenangkanmu saat itu. Percayalah akupun marah, akupun sedih, akupun kecewa ketika mendengar cemooh itu dari orang-orang sekitarku.
Orang-orang yang seharusnya mendukung, tetapi malah merundung.
Orang-orang yang seharusnya jadi tempatmu berkeluh kesah, tapi malah menjadi alasan pertamamu ingin marah.

Toxic memang berada di circle seperti itu, dan harus tetap pura-pura baik-baik saja.
Mereka hanya bisa berkata tapi tidak bisa berkaca.
Mereka hanya bisa menyombongkan diri, layaknya anjing yang menggonggong tak tau diri.

Walaupun begitu tetaplah bersikap baik, tetaplah berniat baik.
Walaupun belum tentu juga dapat tanggapan dan timbal balik yang baik !
Ingat. Karma itu masih ada layaknya perputaran kehidupan yang seperti roda.
Semua ada masanya, semua ada waktunya.

22/12/2020
-AD-

Sabtu, 25 Mei 2019

Tanggal 25

Kali pertama ada yang kutulis ditanggal 25.
Kali pertama banyak do'a dan harapan yang kupanjatkan ditanggal 25.
Iya ini kali pertama, semoga ada kali kali berikutnya.

Iya, hari ini adalah hari jadinya.
Setelah kufikir, Aku tak ingin memberinya ucapan selamat; kenapa?
Karna menurutku apa yang perlu diselamati dari seseorang yang kehilangan satu tahun dari sisa hidupnya?

Banyak doa dan harapan. Namun biarlah itu menjadi rahasiaku dengan Mu.
Dia tak perlu tahu, apalagi mereka. Yang cukup dia tahu, bahwa selain dia, keluarganya, dan teman-temannya, sekarang ada aku juga yang mendoakannya, yang juga menginginkan perubahan kearah kebaikan darinya.

Satu pesanku, bijaksanalah dengan waktu.
Aku tak minta apa-apa. Cukup dia masih ada di dunia pun sebenarnya aku sudah bahagia.
Untuk-Mu, terimakasih masih mengizinkan dia untuk hidup di dunia. Aku menyayanginya. Semoga kau juga merestui kami untuk bersama.

Aamiin

Minggu, 21 Januari 2018

RINDU


RINDU

"Jangan menyalahkan waktu!" katanya.
Cihh, lalu siapa yang harus kusalahkan?
Kesibukanmu?
atau Rutinitasku?

Tidak. Tidak ada yang salah dalam hal ini.
Ini hanya ulah rindu yang curang.
Yang datang dengan menggebu-gebu,
disaat kita sedang mencoba melobi waktu.

Rindu memanglah selalu begitu.
dia selalu berulah.
Memanfaatkan kondisi hati yang lemah.
Meruntuhkan pertahanan diri yang sedang goyah.
Aku bisa apa jika Rindu sedang merajuk?
"Rindu hanya ingin satu. Bertemu." jawab hati.

 







Minggu, 26 Maret 2017

Dan Lagi




Dan Lagi aku berada disini. Entah untuk yang keberapa kali
Tempat ini , perasaan ini , disini , aku benci. Tapi aku mengulanginya lagi , dan lagi.

Mungkin aku ceroboh karna bisa terjebak disini lagi
atau mungkin bodoh, entahlah.
Bahkan keledai pun hanya jatuh dilubang yang sama dua kali,
sedangkan aku? lebih dari itu.

Aku tidak marah padamu , karna kamu mengajakku ketempat ini.
Aku hanya marah pada diriku sendiri, yang begitu mudahnya percaya
bahwa kamu tidak akan meninggalkanku lagi seperti yang lalu - lalu.
Aku hanya merasa kesal pada diriku, yang bahkan seakan-akan bersedia menjadi bahan leluconmu setiap kali aku mau diajakmu ketempat ini.

Tempat dimana kamu menjadikanku manusia paling bodoh di bumi.
Tempat dimana hanya ada aku dan kamu,
tempat dimana aku hanya percaya padamu. tapi kamu mengkhianatiku.
tempat dimana kamu yang mengajakku kesitu, tapi kamu juga yang meninggalkanku.

Seharusnya aku belajar dari pengalamanku terdahulu, untuk tidak terlalu mempercayaimu.
tapi apa dayaku, bukankah Cinta adalah Percaya?

iya aku salah.
aku salah karena Percaya bahwa kamu akan berubah 
aku salah karena Percaya bahwa kamu tidak akan pergi (lagi)
aku salah.

terimakasih sudah membuatku berada di keadaan dimana aku seperti orang paling dungu di bumi.
terimakasih telah menghancurkan kepercayaanku lagi.
terimakasih telah membuat aku kecewa lagi.
terimakasih telah menghancurkan hati ku lagi. :)

25/03/2017




Senin, 19 Desember 2016

Kenangan yang tidak pantas untuk dikenang


"Kenangan yang tidak pantas untuk dikenang"
Jika harus memilih dulu atau sekarang, jelas aku lebih memilih DULU.
karna dulu kita masih bisa berbagi cerita, canda, dan tawa.

TAPI aku tidak bisa merubah kenyataan jika kita hidup di masa SEKARANG. 

masa dimana kita saling berjauhan, bermusuhan, 
bahkan seperti orang yang tidak pernah kenal sebelumnya..

Masa dulu yang indah.. kini jadi kenangan.
masa sekarang yang akan menjadi masa dulu di masa depan, juga pasti akan menjadi kenangan.. 

(kenangan yg pahit).. kenangan yang tidak pantas untuk dikenang!!
02102012
by: ayundades

Minggu, 11 Desember 2016

dia



DIA



“Dia” . Kenapa kamu selalu membawa-bawa dia disetiap kata-katamu? Bahkan kamu selalu mengumbar kata “dia” di setiap status medsos-mu!
Kadang ada “dia” ketika kamu bahagia, namun kenapa ada “dia” juga ketika kamu susah, sedih, dan marah?
Siapakah “dia” sebenarnya bagimu? Kamu tau? aku disini selalu menduga-duga kalau “dia” yang kau maksud adalah aku.
Kadang aku ingin menjadi “dia” yang selalu membuat kau bahagia & tersenyum. Namun saat itu juga aku takut jika aku yang menjadi “dia” saat kamu sedih, marah, bahkan “dia” yang kamu benci. Jujur aku takut.
Sampai sekarang kata “dia” masih menjadi misteri bagiku. Misteri yang tak tau kapan akan terungkapnya.
Siapakah “dia” sebenarnya? Apakah “dia” yang kau maksud adalah orang yang selalu ada di hatimu?
Entahlah.

30122012
By : AyundaDes

aku







Aku


Aku adalah aku. aku bukan dia, bukan mereka,dan bukan juga kamu. Aku adlah aku. Aku tdak sama bahkan tidak akan pernah sama dengan dia, mereka, apalagi kamu. Karna aku adlah aku.

Namun mengapa banyak orang membandingkan aku dengan yang lain. Padahal mereka tau aku berbeda dengan dia, mereka, dan kamu. Ya that’s me.

Sampai kapanpun aku akan tetap menjadi aku. Bukan dia, mereka, ataupun kamu. Inilah aku. Suka atau tidak, aku tetap aku. Aku tidak bisa menjadi yang lain, karna aku memang bukan dia, mereka, atau kamu.

Aku adlah aku. This is me. This is my live. Inilah aku dengan semua sifatku. inilah aku dengan semua sikapku. Inilah aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Yes this is me.


13042013
By :Ayundades